Perilaku Politis dalam Organisasi yang Umum
Pengertian perilaku politik dapat dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang mendefinisikan “perilaku” sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Definisi ini juga dapat menunjukkan adanya nilaibahwa perilaku adalah reaksi terhadap stimulus yang diberikan secara internal (psikologis) maupun eksternal (sosiologis).
Artinya, dapat dikatakan bahwa definisi perilaku politik ini adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap aktivitas perpolitik dalam suatu negara. Karakteristik perilaku politik dari suatu masyarakat dapat dilihat dari sejauh mana kadar kekentalan budaya politik pada suatu masyarakat. Artinya, budaya politik itulah yang paling banyak berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam merespon politik. Budaya politik ini pula yang mengikat perilaku politik.
Pfeffer (1992) dikutip dalam Greenberg dan Baron (2000) mengemukakan beberapa aspek situasi yang memunculkan aktivitas politik dalam organisasi, sebagai berikut:
- Perilaku Politik biasanya muncul pada saat ada ketidakpastian, sumber daya yang langka, unit-unit (individual dan kelompok) memiliki kepentingan yang terkonflik dan saat anggota- anggota organisasi memiliki kekuasaan (power) yang hampir sama.
- Perilaku Politik yang muncul dalam bidang sumber daya manusia, seperti pada saat penilaian kinerja, seleksi personel, dan keputusan kompensasi (Ferris dan Kacmar, 1992). Hal ini kemungkinan karena adanya ambiguity. Lingkungan organisasional bersifat ambigu karena tidak adanya kriteria evaluasi yang jelas, sehingga organisasi cenderung kurang bergantung pada hasil yang dapat diukur dan lebih pada usaha pekerja, potensi yang dipersepsikan dan karakteristik, nilai, dan sikap personal. Semua hal tersebut dapat diubah melalui manipulasi pertimbangan (Ferris & King, 1991).
Perilaku Politis yang Umum :
1. Inducement
Suatu tindakan memberikan sesuatu atas perilaku yang dikerjakan.
Contohnya : saat manajer menawarkan sesuatu pada seseorang untuk mendapatkan dukungan
2. Persuasion
Suatu tindakan mempengaruhi prilaku seseorang dalam organisasi.
Contohnya : Manajer menganjurkan seorang karyawan meningkatkan kualitas kerja nya yang lebih baik dari sebelumnya .
3. Creation of an obligation
Suatu ikatan denga mana seseorang terikat atau berkewajiban untuk melakukan hal tertentu yang muncul dari rasa kewajiban.
Contohnya : seseorang manajer mungkin mendukung rekomendasi kampanye iklan baru yang dibuat oleh manajer lain.
4. Coercion
Memaksa pihak lain untuk berprilaku secara spontan (baik melalui tindakan atau tidak bertindak) dengan menggunakan, ancaman, hadiah, atau intimidasi, atau bentuk lain tekanan atau kekuatan.
Contohnya : Seorang manajer memberikan peringatan kepada seorang karyawan agar bekerja lebih giat dan tidak mengulangi kesalahannya.
Demikian Blog yang saya tulis dan dapat saya sampaikan . Terima Kasih


Komentar
Posting Komentar